Wednesday, March 31, 2010
Monday, March 29, 2010
Mr. Y
Mr. Y : Why do you love advertising ?
Me : 'Cos I do love creative things.
Mr. Y : Why do you think that advertising is your passion and ur future path?
Me : Since I was in d high school, I already dreamt of working in the advertising world.
To achieve it, I knew that i need some advertising knowledge, dus I took several courses, mostly at Imago -School of Advertising-. (Voilaa, I gave a shot !)
Mr. Y : Why advertising? Why not painting or photography ? Why ?
-- Think hard ---
Me : Cos, advertising is really close to our live. You can see it, you can feel it everytime, everywhere. Like this, I see to that billboard (pointed random), and I see advertising . I drink this mineral water (Aqua), and i got the effect of advertising.
Mr. Y : Why not journalist, it's close to our live too ?
-- he ?? --
Me : Cos am not into journalism.
Mr. Y : (Seems unsatisfied with my answer) U know what, u have to know why and you just can't say u don't like, u don't know or not into something. Esp, cos it's related to yours. Your life. Ur dislikeness & likeness.
Me : (Oooh, u're so damn rite. But...... ) .....I already gave my answer based on what I really like & what really related to me. But U seem don't satisfied with it. (Yes, I do said that. Songong bener!)
Mr. Y : How old are you?
Me : 23 and this July will be 24th y.o.
Mr. Y : You know, I was 23 y.o. when I entered this advertising world. I've became an art director, account manager...
-- I replied quickly --
Me : A copywriter also, rite? (I did google about him)
Mr. Y : Yes, and now, I own this company. Because back then, I knew what I will become, and why I want to enter this adv world.
Me : And why? Mind to share ?
Mr. Y : Cos I like to study people. (Yes, Indeed ! Communication study, kenapa ga kepikiran sebelumnya? Simple answer, but *Dang* he got the point) .
-------------------
Furthermore, he gave me questions that I didn't expected.
Why this ? Why that?
Things which I haven't thought that depth.
But he left me a good impression.
Great people who can rarely be found.
Thanks.
Mr. Why
Mr. Shubho Sarkar
Monday, March 22, 2010
Sunday, March 21, 2010
Moeder
Masih berat rasanya mengetahui kenyataan aku adalah seorang piatu or mommyless. Karena ga pernah terpikirkan sebelumnya kalau mamah yang sehat, lincah, selalu bertindak & berpikir positif akan pergi menghadap Tuhan di usia yang masih cukup muda pikirku, 48 tahun. Aku selalu berandai-andai dulu, kalau pada saatnya aku menikah nanti, mamah pasti akan sibuk mengurus segala sesuatunya, terutama untuk acara pemberkatan di gereja. Sudah bisa kubayangkan dia mengerahkan teman-teman WKRI-nya (Wanita Katolik Republik Indonesia), juga teman-teman lingkungannnya untuk turut membantu perhelatan akbar kami tersebut. Jika pada saatnya nanti aku punya anak, ia pasti akan mengajari-ku do's and dont's cara mengurus anak yang baik. Saat aku mendapatkan pekerjaan dan gaji pertamaku, ia pasti akan langsung sujud syukur ke Gusti Allah, dan dengan bangganya menceritakan perihal anaknya ini ke siapapun yang ingin mendengarnya. Tidak jadi soal achievement apa yang kuperoleh, dia akan dan selalu bangga padaku ! Tipikal orang tua yang tidak pernah menuntut dan menghargai setiap jerih payah anaknya. Ahhh mamah, I wish u were still here. :|
Saturday, March 20, 2010
Aku Mau Ini Itu Saat Ini
2. Mau renovasi my own private room. *No more share bedroom with Adel, this shuld be a Yaaay happy achievement, since almost 19 years together in a 3x4 square room*
3. Mau book tix to Thailand for 6-9 Agustus 2010. Murah !
4. Mau dapet a new superb job & company which related to my background & passiong.
5. Mau explore Palembang on May 2nd 2010.
6. Mau nganter kodel ke dokter to check her breast.
7. Mau ngajar Bina Iman in a cool way, biar anak-anak makin banyak yang dateng dan ga boring.
8. Mau suka membaca dan membiasakan membaca setidaknya 5 artikel setiap harinya.
9. Mau lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga. Aku kangen keluarga Soetardjo :'(
10. Mau segera menyelesaikan 20 jam mengajar intensif Bahasa Indonesia with Mike Mulcahy.
11. Mau membiasakan menabung, tiap bulan HARUS menyisihkan setengah penghasilan untuk ditabung. HARUS !!!
12. Mau majuin Sofis yang telah lama terbengkalai.
13. Mau kembali ber-scrap-book-ria.
14. Mau ke TMII dan ke restoran sushi sama divi.
15. Mau bisa diterima sama keluarganya divi.
Tuhan dengarkanlah permohonan umatMu ini.
Amin.
Wednesday, March 17, 2010
Mengetik 10 Jari
Ada salah satu application form yang mengharuskan gue mengisi kecepatan mengetik 10 jari.
I've been taking the excercise and test long time ago, to be exact pas waktu kuliah. Iseng mau belajar & pengen bisa, karena iri sama si Adel (my youngest sister) yang cepet banget ngetiknya tanpa sekalipun ngeliat keybord. Well, oke sekali-kali, but not as much as me, yang tiap saban kali harus liat tuts, seakan-akan tiap detiknya, tuts-tuts itu berlari-lari berpindah tempat :p.
Satu-persatu level di software gratisan itu gue coba. Sinkronisasi 2 jari menjadi 10 jari is so damn hard. Otak gue belum terbiasa mengingat tuts dan menekannya dengan seluruh jari. Tapi untungnya software pinjemin dari si adel itu sangat praktis dan sistematis juga fun !
Berbekal latihan otodidak ala kadarnya itu, gue nyoba lagi test mengetik 10 jari in the name of new job ;). Dan software yg gue gunakan kali ini adalah Typing Test TQ (Just click for download). Hasil pertama yang gue dapet adalah 55 wpm dengan akurasi 97 %, jelas jauh dari kecepatan maksimal yaitu 100 wpm. Gue melengos ! Tapi cukup lega, setelah tau pengakuan dari teman gue yang seorang sekretaris, Arti Dianti, kalau lately kecepatan mengetiknya around 65-75 and it wuld be faster if it's in Bahasa. Yaaay ! Ada harapan untukku dan ternyata angka segitu ga jelek-jelek amat *menyenangkan diri sendiri* hehehe...
Maybe if I took the test in Bahasa, I would have bigger score. Dan bener aja, the result was 62 wpm. Ga beda jauh dari angka sebelumnya siiih, tapi at least raport gue ga lagi merah *weeek*
Bungkussss....
"Kecepatan mengetik 10 jari adalah 55 - 65 wpm, accuracy 90 - 97 % "
Dan seperti itulah yang tertulis dalam application form Dhiesta Natalia to ABCDEF Company :p
Sosro for Your Qualitea Life
Bunyinya seperti ini nih :
" Ayo dukung aku di http://www.qualitealife.com/qualiteamoment/view/8 >> Vote for me yaah :D. Big Thankiesss" ! 11:05 PM Feb 14th via web
The result is... *taraaaa* I won. The judges said that mine can represent quality moment with the one we love also for the highest vote. And i got, Sony Cyber-Shot DCS-S930. Yaay ! Senangnya bukan kepalang, karena emang ga punya kamera sebelumnya. My very first own camera :D
Big thankies fellas for the votes, Sosro and Mba Meicy (as the brand manager of Teh Celup Sosro) also Happy for making this happend. Makaciiih ^.^
*Pesan sponsor : Teh Celup for your QualiTea Life ! And do go to this web www.qualitealife.com. Lots of inspiring and fun stuff there ! Enjoy :D
Aku Murahan !
Date: Wed, Mar 17, 2010 at 12:04 PM
Subject: Re: just a letter
To: divi.analis@gmail.com
Terserah, am free dan aku kangen.
---------------------------------------------------------------
From:
Date: Wed, Mar 17, 2010 at 1:16 PM
Subject: Re: just a letter
To: dhiesta natalia
malem ini ktemuan ya.
Watch movie or eat. Ada rencana kmana siang/sore?
From: dhiesta natalia
Date: Wed, Mar 17, 2010 at 1:44 PM
Subject: Re: just a letter
To: divi.analis@gmail.com
Nowhere to go. aku harus prepare application yg harus ku bawa buat interview di **** jumat ini. Bantuin dong.
See you tonite yah. Gak kangen?
-----------------------------------------------------------------
From:
Date: Wed, Mar 17, 2010 at 1:59 PM
Subject: Re: just a letter
To: dhiesta natalia
Good. Pin bbm dong.
Kangendotkom
____________________________________________________________________
Kalau bukan dia orangnya, gengsi gue yang tinggi-nya ngelebihin Monas ini ga akan turun.
Karena dia orangnya yang bisa bikin kangen sehari bisa jadi kaya setahun.
Cuma dia yang bisa bikin dista yang keras kepala dan kaya batu berubah jadi beruang madu yang manis & lemah lembut.
Cuma dia yang bisa begitu...
Tuesday, March 16, 2010
The Line is Broken (?)
Cercaan, makian, kata-kata kotor semua keluar diiringi dengan nada tinggi dan isak tangis (kalo yang terakhir udah pasti gue).
Masing-masing dari kita ngasih argumen tentang siapa yang paling benar, dan menyalahkan yang lainnya karena menyulut api pertengkaran.
Sampai di ujung conversation. Kata sepakat untuk berdamai engga juga keluar dari kita berdua.
Damn it was totally a disaster !
Ga seperti dulu, sehari aja ga kontak dia rasanya kaya setaun. Marah, benci tapi juga kangeen, susaaah banget rasanya waktu itu buat ngelupain dia. Tapi sekarang, sehari, dua hari, tiga hari, sampe empat hari sekalipun tanpa kabar kaya sekarang rasanya bukan lagi jadi halangan besar. Gue masih mau tau tentang dia, dan kalo dibilang kangen, demi janggut merlin, gue kangen banget, apalagi gue terbiasa ngelewatin setiap harinya bareng dia. But as the time goes by, gue semakin bisa distract pikiran gue buat ga mikirin dan ngangenin dia sepanjang waktu. Somehow it's good, karena gue bisa ngeluangin waktu buat ngelakuin hal-hal lain dengan orang-orang yang jarang gue temui. Kalo gue lagi adem ayem aja sama dia, it's impossible. Yaiyalah, gimana enggak, setiap waktu luang yang kita milikin, pasti dilewatin bersama, - 24 hour, 7 days a week -. The art of comfort ! :P
Sampe hari kelima (which is hari ini) I can't stand no more. Masih keinget semua bad words yang dia ucapin waktu kita berdua lagi sama-sama emosi. But all those disreputes, can't defeat my logic. Gue turunin semua gengsi, emosi serta api kemarahan yang masih berkobar-kobar di kepala, then I contact him.
Here it goes :
From: dhiesta natalia
Date: Wed, Mar 17, 2010 at 10:35 AM
Subject: just a letter
To: divi analis
Bener-bener ini yang kamu mau yah?
Okay, at least I wont end up this relationship with an ackward situation.
I'm sorry for the bad things i've made to you.
I still want to know about u, and at d future want still to have a good relation with u.
But if u still need time.Just feel free to avoid everything that related to me.
thx.
-------------------------------------------------------
From:
Date: Wed, Mar 17, 2010 at 11:22 AM
Subject: Re: just a letter
To: dhiesta natalia
There's a few things I want to tell and share with you..
I'm also sorry for what happenned last time.
Wanna meet or sometin?
-------------------------------------------------------
I feel so relieve.
Dia kangen gue juga ternyata, tapi terlalu malu buat mulai duluan. Ini amat sangat melegakan, karena udah mikir yang macem-macem kalo dia ga peduli gue lagi lah, uda masa bodo, sampe kepikiran udah punya yang baru. Which is sangat ga mungkin.
In this case, I won cos I'm brave enuf to downgrade my dignity.
But above all, cinta gue mengalahkan segala emosi & kemarahan diri.
Selanjutnya, we have to clarivy things and promise to each other won't do the same mistakes.
Gue sangat mau berusaha untuk itu sampai titik darah penghabisan *tsaah*. Cos....
Ps : I just love him muuuuccch.
Mpoyus – Day 1 @ Jatibening’s house –
Ade itu teman SD gue yang ngambil kuliah di Udayana, Bali, dia punya seekor anjing Tzi Tsu berumur 1 tahun, namanya Dojo. Bagaikan Nany 911, ade mentransfer semua ilmunya tentang anjing ke gue. Hal pertama yang dia kasi tau adalah cara buang hajat, karena pelajaran pertama ini adalah yang paling susah dan juga yang paling penting untuk ke depannya. Gue putuskan tempat Mpoy pup & pipis adalah di pojok ruang tamu yang dialasai Koran. Alasannya adalah karena gue ga mau naroh Mpoy di luar karena dia masih sangat kecil dan pemilihan ruang tamu, karena ruangan itu jarang ditempatin. ----- But later on, gue membuat kesalahan besar dengan menyuruhnya buang hajat di situ -----
Masih seperti di kantor, Mpoy begitu pendiam dan pemalu. Tapi kata Ade, ini wajar karena si anjing masih dalam proses adaptasi di rumah baru. Kalo gue sih ga keberatan, karena lebih suka dengan anjing yang pasif, biarkanlah gue yang menjadi agresif, hihii, ngelus-ngelus, gemes-gemesin tanpa dia balik menjilati atau menerkam diriku. Soal makanan, anjing ini begitu rakus. Ade ngasih tau buat ga ngasih makan Pedigree, karena kalo diumpamakan dengan makanan manusia, merk itu semacam fast food KFC yang kurang kadar gizinya. Gue pun disarankan memberi ScienceDiet, lebih mahal tapi kualitasnya jangan ditanyakan lagi. Gue yang sangat awam, cuma manut-manut aja.
Hari pertama ini, Mpoy masih belum banyak tingkah & polah. Tapi urusan buang hajatnya udah bikin gue pusiiing.. sekali lagi gue tekankan, kalo gue sangat jijik-an orangnya, adek gue juga begitu, dia malah bisa uwek uwek (baca : muntah-muntah) kalo ngeliat eek dan pipis. Tapi mau gimana lagi, terpaksa deh. Ambil kertas dan serok tu eek trus buang ke tempat sampah, atau ambil pel dan wipol terus lap deh tu pipis. Rekor baruu nih buat gue, karena ga jijikan lagi hehee.
Terus-terusan gue mikir, bisa ga yah gue jadi ibu (*tsaaah, ibuu ??*) yang baik buat Mpoy, gue masih bisa ngebalikin si Mpoy sih ke Mike, yang pernah bilang kalo ga mau ngurus lagi, mohon balikin ke dia, cos he thought that his Kitem is very funny. Tapi itu ga bakal terjadi, karena di tulisan-tulisan gue selanjutnya akan banyak lagi cerita tentang Mpoy. Ga semuanya berjalan mulus, but hey that's life, dan gue mau menjalaninya bareng Mpoy si anjing hitam legam lagipula rakus, bukan dengan anjing lain ! .Titik.
Me love u Mpoy
Mpoyus Gigantimus Pitecantropus
Nama asli : Kitem -> Keriting Item
Nama angkat : Nicholas Guki Mpoy
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 11 September 2009, tepat saat Lebaran.
Berawal dari seorang teman kantor, Mike, yang secara random menawarkan seekor anjing dengan gratis. Gue yang impulsif apalagi setelah ditambahkan kata gratis langsung mengiyakan. Banyak halangan sebelum si anjing tersebut sampai ke tangan gue. Bagai barang lelang yang siap jatuh ke tangan siapa saja yang menaksir pertama kali. Si anjing pun demikian. Ia cukup diperebutkan saat itu. Gue harus bersaing dengan 3 orang penaksir lainnya yang siap memboyong si anjing ke rumah mereka. Hingga pada tengat waktu yang telah ditentukan, si anjing dimenangkan oleh penaksir lain, dan bukan gue. Gue, yang saat itu belum begitu tergila-gila sama anjing, dan sadar 100 % bahwa keinginan untuk memelihara si anjing hanya berdasarkan sifat impulsif semata hanya pasrah dan sedikit berlega hati, karena keputusan memelihara anjing ini belum dibicarakan sebelumnya dengan papah & adek.
Sampai akhirnya, entah kenapa si penaksir lain itu ga jadi memelihara si anjing dan dengan segera Mike menyodorkannya ke gue. Lagi-lagi dista si impulsif mengiyakan. Dan hari berikutnya terjadilah serah terima si anjing kepada si empunya barunya, yaitu Gue. Awal pertemuan dengan si anjing, dia begitu pemalu dan pendiam, tetapi yang sangat jelas terlihat kasat mata adalah, ia begitu hitam, legam ! Oooh, sepertinya gue benar-benar berjodoh dengan warna hitam. Dan jujur gue kurang suka dengan fisiknya, bulunya hitam pekat dan sedikit. Sempat terpikir, apakah gue akan berjodoh dengan si anjing karena kesan pertama yang kurang berkesan. Anjing sudah tidak dapat dibantahkan lagi adalah hewan yang dapat menjadi sahabat manusia, dan gue pun berharap seperti itu. Tapi melihat keadaannya seperti ini, bisa gak yah dia mengambil hatiku ?
Soal memelihara hewan peliharaan, gue yakin papah ga akan keberatan. Dalam sejarah pemeliharaan hewan, rumah kami lumayan sudah bisa dikategorikan sebagai kebun binatang level satu. Sebut saja, kami pernah memelihara, kelinci, ikan dalam segala bentuk jenis & rupa (black ghost, ikan mas koki, arwana, gurame, koi, lele, lohan, dsb), cupang yang dikembangbiakan dalam toples-toples kaca, kodok jenis bullfrog yang suaranya *grong grong grong* menggema sampai ke seluruh sudut rumah, jangkrik yang berjumlah sampai ribuan dan sudah sampai beranak pinak, dua kalkun, sampai lintah dan kutu. Kalau dua hewan terakhir ini untuk pengobatan & penelitian doctoral papah. Mungkin jika ditambah satu jenis hewan peliharaan, seperti anjing, tidak akan jadi soal menurut kalian. Tetapi tidak ! Sudah sedari kecil, gue selalu diwanti-wanti untuk tidak memelihara anjing. Alasannya karena
1. Banyak desas desus yang terdengar malah dialami juga oleh temen-temen gue yang punya anjing, anjing mereka diracuni oleh tetangga kanan kirinya. Alasannya ga masuk akal menurut gue karena anjing tersebut mengganggu karena gonggongannya yang keras (laah,namanya juga anjing) dan karena ga suka aja. Karena alasan itulah, papah yang paling anti bikin onar dengan tetangga, melarang memelihara anjing.
2. Nggak seperti ikan atau kodok yang bisa aja dibiarkan hidup di air dengan mengurus seadanya seperti menguras kolam seminggu sekali dan kasih makan tiap hari, melihara anjing jelas butuh extra effort. Wacana yang paling sering digaungkan sama si papah adalah, gimana urusan buang air besar dan kecilnya. Tentu saja, kalo anjing itu punya gue, urusan buang hajat si anjing adalah tanggung jawab gue, meskipun saat itu kami memiliki pembantu. Gue yang orangnya jijik-an, mikir dua kali dapet ultimatum ini dari papah.
3. Dari kedua alasan itu, alasan ini paling tidak dapat terbantahkan. Papah bilang begini : “Kamu udah bisa urus diri kamu sendiri dengan benar belum?”. Gue tertohok. Bener juga kalo dipikir-dipikir, gue yang ngurus diri sendiri saja belum becus, mau ngurus hal lain yg perlu perhatian extra. Merlin's beard, could be a disaster.
Tapiii, kali ini gue nekat. Gue seorang wanita dewasa berumur 23 tahun yang sudah memiliki penghasilan sendiri & akal yang bisa buat gue bertanggung jawab atas apa yang udah gue putuskan. *tangan mengepal di udara, semangat 45*. Then so be it. I have a dog as my pet *ketok palu* plok plok plok !
My Coming back
Banyak banget cerita yang mau dishare di blog ini, tapi sering kali berhenti tepat sebelum gue menyelesaikan cerita sampai paragraf pertama. Itu juga udah rekor, setelah dihapus berkali-kali, dibengoning sambil nyari cabang rambut, didiemin berjam-jam, dan ditutup dengan neken tombol ctrl + s, kemudian akhirnya tak sengaja dilupakan. Selanjutnya malah ga pernah balik lagi buat diselesaikan. *Kasian*
Sama seperti yang dilakukan penduduk Maya yang mendokumentasikan kalender mereka dan menjadi sangat terkenal saat ini, gue juga akan memulai lagi menulis di blog ini. Tujuannya simple, bukan untuk dikomersilkan , atau juga bukan buat bikin dikenang karena mengandung ramalan tentang hidup mati suatu peradaban.. hehhe, enggak, semuanya cuma untuk kesenangan semata. Semua yang plong dan dikeluarkan kaya eek yang dikeluarkan dari pantat, dan upil yang dikeluarkan dari hidung, atau urin yang dikeluarkan dari ******** adalah nikmat adanya. Maka dari itu, berdasarkan asas tersebut, saya pun akan mengeluarkan uneg-uneg saya dalam blog ini…...... kembali.
Latar waktu tidak begitu jelas digambarkan dan dapat menclok sana menclok sini, karena keterbatan daya ingat penulis, akan peristiwa-peristiwa yang telah lama lewat. Karena itu mohon dimaklumi ^.^ Penulis juga manusia :p