It's been 2,5 years, since my mom has passed away due to serviks cancer.
Masih berat rasanya mengetahui kenyataan aku adalah seorang piatu or mommyless. Karena ga pernah terpikirkan sebelumnya kalau mamah yang sehat, lincah, selalu bertindak & berpikir positif akan pergi menghadap Tuhan di usia yang masih cukup muda pikirku, 48 tahun. Aku selalu berandai-andai dulu, kalau pada saatnya aku menikah nanti, mamah pasti akan sibuk mengurus segala sesuatunya, terutama untuk acara pemberkatan di gereja. Sudah bisa kubayangkan dia mengerahkan teman-teman WKRI-nya (Wanita Katolik Republik Indonesia), juga teman-teman lingkungannnya untuk turut membantu perhelatan akbar kami tersebut. Jika pada saatnya nanti aku punya anak, ia pasti akan mengajari-ku do's and dont's cara mengurus anak yang baik. Saat aku mendapatkan pekerjaan dan gaji pertamaku, ia pasti akan langsung sujud syukur ke Gusti Allah, dan dengan bangganya menceritakan perihal anaknya ini ke siapapun yang ingin mendengarnya. Tidak jadi soal achievement apa yang kuperoleh, dia akan dan selalu bangga padaku ! Tipikal orang tua yang tidak pernah menuntut dan menghargai setiap jerih payah anaknya. Ahhh mamah, I wish u were still here. :|
Second Seconds
2 weeks ago
0 comments:
Post a Comment