Senin / 8 Oktober 2012
Hari ini gue resmi cuti hamil. Horeee ! Selamat tinggal keriweuhan di kantor.. Selamat datang masa persiapan dan relaksasi menjelang persalinan :D
Hari pertama cuti hamil ini langsung dimanfaatin buat cek USG fetomaternal di RSCM sesuai dengan saran dokter Seno, suami pun ngambil cuti buat nemenin. Kami berencana buat berangkat pagi supaya belum terlalu ramai di sana. Waktu lagi mandi & siap-siap untuk berangkat, keluar flek darah. Karena sudah sering dibahas di pertemuan senam hamil, gue jadi tau kalo itu pertanda mau lahiran. Waah, my thought at that moment, is this the time? Langsung gue kasi tau Divi & kami putusin buat sms dr. Seno. Kata beliau, jangan risaukan flek darah yang keluar & tetap aja ambil USG fetomaternal seperti yang direncanakan. Okelah kalo begitu dok.. We're cuss to RSCM then..
Sesampainya di RSCM. Seperti yang gue bayangin, penuh dengan manusia yang ngantri & bergeletakan di lantai buat sekedar duduk. Keliatannya riweuh sama berantakan sekali. Kalo ga karena bayi dalam perut gue, mendingan kontrol ke Carolus aja deh. Tapi begini-begini, RSCM adalah rumah sakit terlengkap dari segi fasilitas & tenaga medisnya loh, dr. Seno pun mengamini.
Setelah selesai ngurus pendaftaran & asuransi, gue & suami pun langsung menuju bagian USG fetomaternal. Di dalam ruangan itu, sudah banyak wanita- wanita lain juga yang sedang menunggu. Kurang lebih setengah jam, giliran gue pun tiba. Gue diperiksa dengan menggunakan mesin USG oleh seorang ibu dokter yang gue lupa namanya, menurut hasil pemeriksaannya, kandungan gue berumur 34-35 minggu instead of 39 minggu as per dr. Seno dan berat bayi gue 2,3 kg instead of 3,2 kg. Heeks, becanda ni dokter. Jauh bgt dong dari perkiraan & sempet gue menyalahkan dr. Seno yang kurang akurat meriksa kandungan gue. Gue sempet panik tuh, kalo bener masih 35 minggu, runyam dong segala rencana termasuk cuti hamil yang udah gue ambil, bakal lebih lama lagi mondok di rumah tanpa kegiatan pasti yang bisa dilakuin, termasuk ketakutan-ketakutan lain seperti kesehatan anak gue.
Tapi ternyata, sebelum gue bertambah panik, masih ada pemeriksaan lagi buat memastikan sinkronisasi perkiraan dari dr. Seno & hasil yang baru aja diambil tadi. Pemeriksaan selanjutnya adalah CTG, nah jadi perut gue dipasangin semacam stagen gitu dengan kabel-kabel yang menghubungkan dengan mesin pendeteksi detak jantung dan gerakan kontraksi rahim. Hasil pertama diketahui kalo denyut jantung anak gue ga akseleratif, cenderung datar, padahal udah dirangsang dengan membunyikan bel yang ditaroh di perut supaya anak gue 'terbangun' dari tidurnya (probably). Hasilnya tetep sama, ga ada kemajuan berarti. Gue pun disuruh makan dulu biar hasilnya lebih akurat dan kembali lagi segera setelahnya. Tapi setelah diperiksa untuk kedua kalinya. Hasilnya sama, denyut jantung anak gue cenderung datar. Was-was pun melanda :s. Ada apa denganmu, nak :(
Belum sempet dibuat terlalu panik karena hasil ctg tadi. Masih ada pemeriksaan ketiga, kali ini diperiksa lagi dengan USG. Gue masuk ke suatu ruangan, yang didalemnya sudah ada 4 dokter, 1 diantaranya dokter senior, terlihat dari usianya yang agak uzur & memberi petunjuk what other doctors have to do. Ooh, I must have treated by bunch of smart & expert people. Gue pun tenang. Dokter Arya (what a coincidence, I'll give my son that name too), yang tadi juga meriksa gue lwt mesin CTG, memeriksa gue dengan seksama lewat USG. Di situ confirm diketahui kalau usia kandungan gue 39 minggu, berat badan anak gue 3 kg dan indeks air ketuban 7 out of 10. Jadi, dari hasil kontrol 2 hari lalu dengan dr. Seno, indeks air ketuban gue udah berkurang 1. Cepat sekali ya berkurangnya :( Berdasarkan serangkaian pemeriksaan yang sudah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa : Kelahiran harus dilaksanakan dalam minggu ini !!! Dengan embel-embel (tidak tertulis) : jika tidak mau terjadi apa-apa dengan ibu dan anak. Oohh dear son..
Setelah itu kami konsultasikan hasil second opinion ini ke dr. Seno. Menurut beliau, kami disarankan untuk kembali check up lagi di hari Rabu dan jika belum ada tanda-tanda kehamilan maka terpaksa diinduksi. Waktu beliau udah ngomong begini pun, gue masih optimis banget kalo bakal lahiran normal tanpa embel-embel induksi. What a spirit yah..
Selesai urusan per-kandungan (bahasa apa pula ini? :p ) gue dan suami masih harus lanjut ke toko buku Obor buat beli keperluan misa pemberkatan Kodel (my lil' sista) yang akan nikah di tanggal 17 november nanti. Kebetulan letaknya ga jauh dari RSCM, jadi sekalian lah. Sehabis dari situ, lagi-lagi kami masih harus mengurusi keperluan pernikahan Kodel yaitu membeli hadiah untuk yang menyirami di acara midodareni-nya nanti. Kami pun cuss ke superindo dekat rumah, saat itu waktu sudah menunjukkan sore hari. Segala perlengkapan mandi seperti sikat gigi, sampo, sabun cair, dan body lotion serta wadah untuk menaruhnya gue beli masing-masing 7 buah. Semua dilakuin saat perut sudah segede-gede gaban serta pergerakan yang tidak lagi seaktif dulu, ditambah sakit pinggang yang terus mendera.. Oohh tapi masih sempet-sempetnya yaa..
Sampe di rumah, sudah sekitar jam 7 malam, waktu gue mandi, keluar lagi flek darah disertai dengan mules tak beraturan. I try to stay cool & coba untuk kembali menghubungi dokter Seno lewat sms. Pesan beliau tetap sama seperti sebelumnya, datang di hari Rabu untuk kontrol. Kami pun menurutinya dan mencoba untuk istirahat karena aktifitas seharian yang sudah cukup padat.
Hasil CTG detak jantung Mas Arya :(
Second Seconds
2 weeks ago
0 comments:
Post a Comment