8 Oktober 2012 - Pkl. 21.00
Kira-kira jam 9 malam, gue ngerasain mules yang lebih 'terasa' daripada sebelumnya. Saat itu Divi sudah tidur dan alih-alih ngebanguninnya karena takut malah bikin panik, gue coba untuk ngitungin frekuensi mules-nya setiap berapa menit sekali. Dibantu dengan blackberry untuk merecord, mules yang gue rasain bermula dari awalnya 10 menit sekali, menjadi konstan 5 menit sekali. Menurut suster di senam hamil tanda-tanda yang gue alamin adalah indikasi mau melahirkan.
8 October 2012 - Pkl. 23.00
Sampe akhirnya cukup yakin, gue coba untuk bangunin divi. Jam kira-kira menunjukan pukul 23.00, kami bersama-sama mencatat frekuensi mules yang gue alamin. Dan karena dibantu suami sebagai asisten pencatat hasilnya lebih akurat serta confirm setiap 5 menit sekali mulesnya dengan durasi sekitar 1 menit. Setelah 1 jam kami berkutat dengan meyakinkan bahwa itu mules lahiran & bukan mules abal-abal :D Kami pun bergegas menuju rumah sakit Carolus. Koper-koper sudah siap siaga di bagasi mobil sejak 2 minggu yang lalu. Ya suami ku itu yang punya ide begitu, jadi rencananya » seandainya kapanpun dan dimanapun gue udah mau lahiran, gue tinggal langsung ke Carolus aja, cuma bawa diri, biar suami ku itu yang nyusul ke rumah sakit lengkap dengan koper dan segala keperluan.
9 Oktober 2012 - 24.30
Sesampainya di Carolus, kami yang sudah pernah survey bagian bersalin, langsung menuju ke sana tanpa kesulitan berarti. Setelah menjelaskan apa yang gue alamin, suster mengkros cek data diri kami. Proses ini ga berlangsung lama, karena gue udah terdaftar sebagai pasien Rs. Carolus. Suster pun segera menyiapkan kamar bersalin dan mempersilahkan gue untuk menempatinya. Serta mengganti baju dengan kemeja kancing depan dan memakai sarung.
0 comments:
Post a Comment