Thursday, January 29, 2015

Si Anak Gelendotan

One of Pepito's kid who developes a lot within a week. He used to 'gelendotan' all the time with the nanny and cried a lot. He was unindependent and it hampered his growth and milestones. It's been 2,5 months since he joined Pepito Day Care, but he was like the freshman and it means, less singing, dancing or playing with other kids.

So I think, this shuld be stopped. He's in the golden age and it didnt good for his motor skill also for his soul. Hahaa, kids who laugh and play a lot are the best ! 😁
I asked the nanny not to devoted taking care of him. Instead I asked her to keep the distance. I switched the nannies.

What happened next?? We saw him cried even louder and more often, seeked for his nanny. Wasnt comfortable either for us.

But guess what, the day after he could overcome this. He become more independent, cry less, interact with other better, speaks louder, dancing like nobody cares.. hehehe.. and the best part is he's ready to enhance his fine and gross motor skill.

Aahhh u cant imagine how happy I am seeing kiddo of mine is happy too.. Kasus ini membuktikan bahwa, ketegasan pada anak diperlukan serta memenuhi keinginan anak terus-menerus untuk membuatnya tidak menangis, sebaiknya tidak dilakukan. Hasilnya?? memuaskan ! si anak bisa bertumbuh kembang dengan lebih baik, pengasuh (orang tua dan kami di Pepito) jadi less stress ga lagi dengerin anak yang merengek terus menerus .. hhehe..

Oh dear Kenzie, u've done great.. aunty bu is soo proud of you ! :***
Be happy ^^

Tuesday, September 30, 2014

Smilling little teeth :)

Bermula dari acara penyuluhan kesehatan gigi anak yang diadain Pepito Day Care beberapa minggu yang lalu. Turut mengundang drg. Ferty. Obrol sana-sini, Aku & beberapa orang tua Pepito lainnya, makin aware akan kesehatan gigi anak kami masing-masing. Berbekalkan pemeriksaan gigi sederhana dan saran dari drg. Ferty, kami sepakat untuk memeriksakan gigi anak-anak kami ke dokter gigi dalam waktu dekat. Semangat 45 sekali ^^

Kami memutuskan untuk janjian ke dokter gigi bersama, alasannya supaya anak-anak ada teman sepenanggungan yaaah atau minimal ada teman bermain di kala menunggu antrian masuk.

Setelah cari info ke sana kemari, melalui milis, googling dan tanya kerabat. Akhirnya The Smiling Centre, Tebet dengan drg. Alya lah yang dipilih. Aku pun kebagian membuat janji by phone. Kirain setelah kami berhasil menyatukan jadwal kami, menelpon smiling centre, dan minggu berikut nya sudah langsung bisa diperiksa. Nyata nya nggak. It wasnt easy at all. Jadwal drg. Alya di hari libur sudah penuh sampai bulan oktober akhir (waktu itu aku membuat janji di bulan september awal). Karena sudah terlanjur diiming-imingi treatment drg. Alya yang memuaskan. Akhirnya kami menyesuaikan jadwal kami dengan available schedule beliau. Aku sih gampang aja karena punya fleksibel time, tapi working parents lainnya, terpaksa harus izin dari kantor. Sayang anaakk.. sayaaang anaakk ^^

Sampai akhirnya hari yang ditunggu datang jg. Malam sebelum hari-H, I called the Smilling Centre to reconfirm our appointment. Tapi oalaah, sungguh di luar dugaan, admin yang membuat janji satu bulan yang lalu, salah memasukkan jadwal kami. She didnt even put our names in the list ON THAT DAY. Kebayang tidak murkanya para working mom yang sudah minta izin dari kantor jauh-jauh hari sebelumnya. KZL. Jadilah, malam itu, on the phone, I represent them complaint sambil gondok setengah mati sama mereka, trus speechless, kok bisaaaa??? 😱😱😱  Smiling Centre gituu.. yang terkenal karena service nya memuaskan dan well manage. Tapiii belum apa-apa sudah mengecewakan calon customer.

Si mba2 admin di ujung telpon jg speechles denger komplenan ibu-ibu yang tak berujung.. hahaha..lagian siapa suruuhh, cem macem sama ibu-ibu kaaan 😂😂

Akhirnya yaudah deeh, dengan perasaan (masih) gondok, menkonfirm jadwal besok. Tapi dokter nya bukan dengan drg. Alya. Jadilah akik komplein lagi, minta diskon lah karena udah dikecewakan.. bener-bener ibu-ibu bangeet yaaa 😁😁

Besoknya, janjian sama bunda alesha & bunda yusuf di sana. Tempatnya ruko gitu, tapi penampakan eksterior & interior nya manis :). Di dalam, kami diminta untuk mengisi data diri, lalu dipersilahkan untuk mengambil kudapan serta minuman yang telah disediakan sambil menunggu. kudapannya semacam crackers gitu, jadi anak-anak betah sekali.

Menunggu kurang lebih 1/2 jam. Yusuf dipanggil duluan. Aku menemani mereka, mewakili ayah yusuf yang berhalangan hadir, #apalaaah?? 😂😁
Yusuf tidak diperiksa dokter gigi anak melainkan drg umum (lagi-lagi karena kesalahan si admin memasukkan jadwal). Keliatan sekali bedanya, treatmentnya kurang menyentuh anak-anak dan yusuf harus direferensikan ke drg. Anak di jadwal berikutnya karena harus gigi depannya harus dibersihkan. Truss buat apa dateng sekarang doongg, bayarnya sama pulaa? -> bukan Bunda Yusuf tapi ikutan bete -___-

Setelah nya, giliran mas Arya yang dipanggil. Dia kedapetan spesialis drg. Anak, tapi ibou lupaa namanyaa 😂😂
Pas masuk, masih oke oke aja. Diajak ngobrol sama dokter giginya, ditanya tentang kebiasaan sikat gigi, makanannya, alat minumnya, semua yang berhubungan dengan giginya si mas. Dijawabnya : setelah bangun pagi & mau tidur malam pasti sikat gigi, kalau anaknya ga mau 》》 dipaksa heheh.. (peace mass, demi gigi bersih putih mengkilap ala pepsodent 😛), makan coklat juaraaang bgt, permen ga pernah, sedari bayi minum nya ga pernah pakai dot. Dokternya manggut-manggut, sambil mengajak mas Arya ke kursi panas #eh kursi periksa.. Seperti yang ibou perkirakan, si mas menolak untuk duduk di situ, ia tampak meringis ketakutan. Huhuu memang sih, semenjak inhalasi rutin karena batpil terakhir, dia jadi trauma dengan rumah sakit dan pemeriksaan dokter..

Terpaksa ibou menemani mas, mangku dia di kursi periksa, itupun sambil tetap meringis dan bujuk rayu terus dilancarkan untuk sekedar membuka mulut untuk diperiksa.. All is fine. Tidak ada kerusakan gigi baik karies maupun lubang, gigi mas pun tampak putih bersih. Fiuuuh, ibou gembiraa dan juga legaa, terutama karena ga siap menghadapi ke-crangki-an si mas in case giginya harus diutek-utek.. Gigi mas Arya hanya diberikan olesan penguat gigi, rasanya enak, mint. Setelah selesai, mas Arya bebas milih mainan (dalam ukuran kecil) sebagai reward dari dokgi setelah diperiksa giginya. What a nice treat ^^

Saran dari dokgi, mas Arya kembali 2 bulan lagi untuk diperiksa, supaya ia familiar dan menghilangkan kesan traumatis pada dokter & pemeriksaan.

Kurang lebih 30 menit saja kami konsultasi, oya letak ruangan pemeriksaan gigi khusus anak ada di lantai 2, selantai dengan playground mini slash ruang tunggu supaya anak ga bosan.

Overall, I quite satisfied (- minus pelayanan registrasi). Ambience yang nyaman, reward untuk anak, free snack & drink serta harga yang relatif terjangkau.
Biaya pemeriksaan mas Arya kali ini :
1. Konsultasi & Tindakan Dokgi : Rp. 0,-
2. Penguat gigi : Rp. 75.000
3. Adminitrasi pasien baru : Rp. 30.000

Will come here again, for sure. Bukan cuma untuk meriksaan gigi mas Arya aja, tapi gigi ayah & ibou juga.. Selaluu takut meriksain gigi, nice experience di sini semoga jadi bikin berani.

Catatan : Pastikan sudah bikin janji jauh-jauh sebelumnya (1 - 2 month before will be perfect 😁), terlebih kalau mau sama dokter favorit di situ, drg. Alya.

Here's the Smile Centre :

Rukan Royal Palace B/8 Jl. Prof Dr Soepomo 178A (across McDonalds Tebet) 

Phone : +62218312199  +62218312225 

#doktergigi #doktergigijakarta #sakitgigi #smilecentre #doktergigianak

Sunday, June 1, 2014

Dua Kata

Belum bisa bobok.. Kepikiran lucu juga yaa mengikuti perkembangan bahasa mas Arya, secara ibunya anak sastra.. #apasih ;p.. Haha nggaak gitu jugaa.. Kepengin aja mendokumentasikan tumbuh kembang mas Arya. Tujuannya apa? Supaya ga lupa.. Karena sering bangeeet ditanya terutama ketika sharing dengan orang tua Pepito, dan ga bisa jawab secara persis.. Hahaha iyaa.. Maafkaan, ternyata otakku ga bisa memuat banyak memory.. #pengaruh #usia :P

Kira-kira 2 minggu ini aku perhatikan, mas Arya sudah dapat mengucapkan dua kata bersamaan dan tepat penggunaan serta jelas terdengar. Belum banyak sih.. Tapi menurutku ini sudah kemajuan yang bagus sekali untuknya.. Karena seperti pernah ku baca di theasianparents.com, anak usia 2 tahun diharapkan sudah dapat mengucapkan 50 kata dan menggabungkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang terdiri dari 2 kata. 

Surprisingly, mas Arya sudah dapat melakukan itu di usianya yang masih 19 bulan, meskipun belum banyak. Kata-kata tersebut adalah : "minum susu", "dadah mba", "nggak mau", "ibu aja" dan "mau makan".. Aku-nya amaze banget, karena biasanya cuma mengulang-ngulang satu kata sampai keinginannya terpenuhi, seperti : "num minum", "buumm buumm (naik mobil)", "misii misii (permisi) atau "pinjem pinjem", dll.. sekarang sudah lebih variatif.. *keprok keprok mas Aryoo*

Perkembangan bahasa nya ini didukung oleh orang-orang sekitarnya.. Kebetulan aku sendiri suka berbicara. Pengasuh nya selain ku, si mba Parmi juga termasuk pengasuh yang ceriwis.. Ayahnya pun, pendiem dan cool begitu (uhuk, sekalian muji :) kalau sudah bareng keluarga, bawaannya mau ngomooong teruss :P .. Hari-hari Mas Arya juga dilalui dengan bertemu banyak orang di Pepito; teman-teman, orang tua, aunty Dita dan tetangga kanan kiri.. Interaksi dengan orang lumayan sering. Sehingga semakin sering pula lah dia belajar berkomunikasi. 

Aku juga sudah membiasakan berbicara dengannya menggunakan kalimat lengkap serta beberapa kali kuulang dengan pelan, supaya dia bisa mengikuti. Tapi seringnya sih, mas Arya hanya mengikuti kata terakhir.. Seperti "tolong ibuu", dia cuma bilang "ibuuuuu" dengan suaranya yang tinggi dan sok imut :p hehee 

Pelan-pelan asal klakon yaa mass.. I wont hustle you.. Kita belajar dan bermain bersama ya... :**** Makin ceriwis, kaliii ajaa bisa jadi menkominfo di masa mendatang.. Amiin ^^


Ps : Anaknya lagi tumbuh gigi geraham kanan dan kiri, masing-masing 1. Dari dua hari yang lalu, panas naik turun dan ileran. Tapi tetep masih aktif dan mau makan. Gws anak tercintaaah :**




Wednesday, May 21, 2014

Aryasatya - 19 bulan

Betapa bersyukurnya kami memiliki anak lucu menggemaskan, aktif, sehat, pintar dan tampan seperti Aryasatya. Agak narsis ya, tapi begitulah yang kami rasakan.. aku rasa semua orang tua begini yaa :)

Usianya saat ini 19 bulan 18 hari, tiada hari kami lalui tanpa senyuman melihat tumbuh kembangnya yang senantiasa meningkat..

Mau coba nge-list ah biar bisa diingat-ingat terus nanti :)

* Bahasa
  Penambahan kata sejak usia 15 bulan yang lalu : minum susu (dua kata), iyah (ayah), oom, kakak, pipis, pup, opung, bintang, sepeda, sabun, petok petook (ayam), pipi (sambil megang kedua pipinya plus gaya diimut-imutin kaya cherrybell), nggak ada, udah, cincin .. Hmm apa lagi yaa..

* Kognitif
   - Melihat makanan berwarna merah langsung bilang : "huh hah" (yang berarti pedas),
   - Melihat asap keluar dari makanan langsung meniupnya (menandakan panas)
   - Melihat ibu atau ayah duduk di toilet, bilang "pipis".
   - Sudah bisa menunjuk mata, hidung, mulut, kuping dan perut saat ditanya.
  - Sudah tau korelasi sampah dan tempat sampah, jika diminta untuk membuang di tempat yang seharusnya.
  - Jika tiba saatnya makan, duduk di tempatnya & meminta bibs.
  - Jika tukang galon datang, mas arya dengan serta merta berlari ke tempat galon disimpan. Ps : tempat nya di dalam lemari kitchen set kami. It's kinda hard to find :).
  

* Emosional
   - Kalau melihat orang lain sedih atau menangis, mas Arya menunjukkan mimik tidak suka dan kadang-kala ikutan menangis. He shows his sympathy.
  - Marah kalau dicuekin, ditunjukkan dengan memukul atau melempar barang / mainan yang sedang dipegangnya. Jangan ditiru ya :)
  - Jika diminta untuk menyayangi ayah, ibu atau orang lain, mas arya akan bilang puk-puk sambil mengelus punggung orang itu. Atau waktu adiknya masih ada di perut, dia selalu mencium atau mengelus-elus perut ibu :)
  - Marah kalau direbut mainannya.

* Motorik halus
  - Sudah dapat memegang sendok dengan lancar, dan selalu berusaha makan sendiri. Kalau ibu nya lagi kepengin nyuapin, terpaksa deh harus rebutan :p
  - Sudah luwes memegang alat tulis (crayon, kapur, bulpen, etc) dan mencorat-coret di kertas.
  - Membentuk lingkaran dan pipih panjang dari play dough. Awalnya masih geli, but he's better now :)
  - Membuka halaman buku yang tipis :)
  - Mulai bisa membuka sendalnya sendiri.
  - Mulai bisa menyikat gigi dengan benar. Meskipun masih sering ga mood juga :) 
  - Menyobek-nyobek kertas tisue menjadi potongan kecil. 
  
* Motorik Kasar 
  - Mulai bisa menggiring bola.
  - Memasukkan bola basket ke dalam keranjang.
  - Menggerakkan mobil-mobilan kecil dengan kakinya.
  - Memanjat teralis. Cuma sampai 2 step aja sih,tapi ibunya udah ketar ketir :p
  - Berlari dengan kencang & sudah dapat menjaga keseimbangan.
  - Loncat-loncat di kasur bersama teman-teman Pepito.

Lagi-lagi perkembangan mas Arya ini menurutku super sekali.. *Ibu narsis* :P 
Semoga ibu selalu bisa memberikan pengasuhan dan stimulus yang tepat untuk mu ya mas :)


 

Monday, May 19, 2014

The Curette Surgery

Saat menulis di blog ini, proses kuretase yang aku alami sudah berlalu tadi pagi.

Iya tepatnya 8 hari yang lalu, kami harus kehilangan adiknya mas Arya di usia nya yang masih 6 minggu dalam kandungan. Bahasa lainnya keguguran ya, tapi kok rasanya enggan sekali menyebutkan istilah itu. Rasanya berat.. Kerabat, teman-teman bahkan mama ku sendiri pernah mengalami keguguran. Tapi tidak menyangka kalau akhirnya aku pun harus mengalaminya.

Perasaan ku sudah jauh lebih baik sekarang. Aku dan suami sudah ikhlas. Mungkin karena kami berdua sama-sama tau, ternyata kami belum sepenuhnya siap menerima kehadiran si kecil dan kami percaya rencana Tuhan pasti jauh lebih indah. Tuhan itu baiiiiiik sekali.. Meskipun kami diberikan kedukaan, tetapi Ia berikan kami pasangan yang saling menguatkan, anak pertama yang begitu lucu dan menggemaskan serta dukungan dari orang-orang sekitar. I ❤ U, Lord !

Jam 7.30 pagi, aku dan suami sampai di Rs. Carolus, tanpa mas Arya. Kami sengaja meninggalkannya di rumah bersama mba Parmi, supaya dia bisa beristirahat. Sesampainya di sana, kami langsung mengambil hasil cek darah di laboratorium Cito yang sore sebelumnya sudah kami lakukan. Lalu menuju ruang bedah di lantai 4 untuk proses pendaftaran. 

Sesampainya di lantai 4, suasana sangat sepi. Berisikan lorong dan pintu-pintu yang tertutup rapat, dengan minim petugas. Mungkin karena hari Minggu ya, dan masih sangat pagi pula. Kami jadi teringat kejadian 19 bulan yang lalu di tempat yang sama saat harus menjalani operasi sectio untuk mengeluarkan mas Arya dari rahim ibu. Banyak yang berubah, ini sih kata suami, karena posisi ku yang kebanyakan tiduran dan sedikit unconscious karena efek induksi, jadi tidak terlalu bisa melihat dengan jelas keadaan pada saat itu. Aku ingat samar-samar, lantai ini sedang direnovasi, masih agak berantakan dengan debu dan alat-alat pertukangan terlihat di sana sini. 

---

Akhirnya kami berhasil menemukan seorang satpam yang keluar dari ruang administrasi. Kami pun diarahkan menuju ruang bedah, ia memencet tombol di depan pintu otomatis, sampai akhirnya ada seorang petugas, ibu-ibu paruh baya memakai baju steril khas bagian bedah dengan rambut rapi terbungkus hair cover. Ia mempersilahkan kami duduk, berbasa-basi menanyakan kabar dan anak kami. Tidak berapa lama, ia memberika dua lembar form persetujuan tindakan operasi untuk ditanda tangani. Aku cukup mencontreng dan mengkonfirmasi data diriku. Setelahnya, aku disuruh untuk menganti pakaian dengan baju terusan khusus operasi. Agak kurang nyaman karena bagian belakangnya hanya ditalikan saja, itupun tidak rapat. Awalnya malu, terlebih karena aku harus melepas seluruh pakaian dalamku. Tapi untungnya, ruangan itu sepi dan hanya ada suami ku, petugas tersebut yang notabene ibu-ibu dan aku sendiri :))


Suasana ruang tunggu dan kamar mandi untuk mengganti pakaian.


Ia pun lalu mempersilahkan ku untuk tidur di ranjang beroda. Kemudian aku dibawa nya ke dalam ruang lain melalui pintu geser otomatis, katanya aku harus minum obat antibiotik dulu satu jam sebelum dimulai operasi jam 10 nanti. Aku cuma sempat melambaikan tangan ke suami yang sedang duduk di ruang tunggu, ah lega sekali melihatnya selalu ada saat aku membutuhkannya :). Aku dijanjikan akan keluar lagi ke ruang tunggu, agar dapat ditemani suami sampat nanti saatnya dimulai operasi.

Di dalam lorong ruang bedah itu, dua suster menyuntikku untuk memasang infus di bagian atas telapak tanganku. Aku yang paling takut dengan jarum suntik, sempat tegang di awal, karena itu proses suntik ini harus diulangi sampai 2 kali.. hukss.. sakit ! :(

Tidak lama, aku dimasukkan ke ruang bedah, di situ sudah ada 1 suster lainnya dan 1 dokter, dia tidak memperkenalkan dirinya sama sekali, jadi kupikir dia adalah dokter anestesi. Dokter Ekarini belum kelihatan batang hidungnya, karena memang pagi ini dia dijadwalkan untuk operasi cesar dulu. Ketiga suster dan dokter anestesi tersebut menyiapkan kebutuhan operasi. Aku masih ingat ketika obat pertama dan kedua dimasukkan lewat jalur infus tadi, pun saat obat ketiga dimasukkan. Tidak lama, dokter anestesi tersebut menyuruh suster-suster untuk mengangkat kaki kananku, seperti posisi maaf, mengangkang. Dia sempat bilang "Ga usah malu bu, perempuan semua". Sampai saat giliran kaki kananku mengangkat, aku sudah tidak ingat apa-apa... aku tertidur pulas.. zzzzzz... bahkan aku tidak ingat proses tertidur itu..

-----

"Bu, bangun bu, operasi nya sudah selesai" ujar suster / petugas bedah yang sama yang menyambut kedatangan kami tadi. Aku masih setengah sadar, masih sangat mengantuk dan kebingungan. Hah, mosok iya operasi bedah utek-utek transvaginal nya udah dilewati. Seakan tidak percaya, aku tanya berkali-kali ke suster tersebut, susternya hanya senyum-senyum saja, sambil bilang "ga sakit kan bu?". Haa, mungkin dia sudah sering sekali menghadapi kejadian ini ya. Ibu-ibu yang parno duluan tentang operasi kuretase, yang didapat dari cerita orang. Sama halnya dengan diriku. Masih tidak percaya, aku melihat sekeliling, lalu kudapati sebuah jam dinding menunjukkan pukul 8.45. Lalu flashblack ke belakang, operasi kuretase tadi dimulai pukul 08.00 pagi. Berarti sudah sekitar 45 menit aku tidak tersadar, dan saat unconscious tersebut bagian rahim dan vagina ku di "kerjakan" sementara aku tidak ingat atau merasakan apa-apa. Canggih betul ya.. semacam magic ! Sulap ! Aku terpukau ! :))

Aku lalu meminta suster tersebut untuk memanggil suami ku. Tidak lama ia datang, aah itu dia si penunggu setia ku. Huhuu senang sekali melihatnya. Setelah berbincang sedikit, karena kondisi ku yang belum pulih benar dari pengaruh obat bius. Ia pun kemudian mengurus administrasi dan pembayaran di lantai dasar. Sebenarnya aku sudah diperbolehkan ikut, tapi aku meminta untuk istirahat dulu dan menunggu suami di sini sambil tiduran, karena kepalaku dan tubuhku masih sangat berat, aku lebih memilih untuk tiduran. Sempat aku bilang ke suster, kenapa dibangunkan dulu, padahal aku masih ingin tidur. Karena rasanya kurang nyaman, darah serasa mengucur deras dari vagina ku sisa operasi tadi, serta perutku yang masih agak mules. Aku ingin menskip saja proses ini, dengan tidur dalam pengaruh obat bius. Huuhu, agak menyayangkan dibangunkan sangat cepat oleh suster tadi.

Kira-kira setengah jam berlalu, suami ku datang kembali, tanda bahwa ia sudah menyelesaikan administasi dan pembayaran. Kami hanya perlu membayar Rp. 23.000,- untuk administrasi, alat kesehatan dan vitamin. Selebihnya Rp. 5.000.000 sekian dicover oleh asuransi. Ah lega nya :) Thanks Inhealth. Setelah lumayan pulih, aku meminta untuk bersiap-siap pulang. Aku mengganti pakaian dan merapikan diri. Penampilanku masih oke saat melihat ke kaca. Pensil alis yang kupakai tadi pagi masih terjalin rapi. Tidak menyangka kalau, operasi ini tidak membuatku "berantakan" :))

Selfie dengan suami ^^ You see my eyebrow ?! :)) :P


Aku keluar dari ruang bedah dengan diantarkan oleh salah satu petugas Rs dengan menggunakan kursi roda. Ini adalah prosedur resmi dari Rs. Carolus yang ku tau, mengantarkan pasien hingga ke lobby.
Jam menunjukkan pukul 12.00, dan aku sangaat lapar karena diharuskan puasa sejak semalam. Kami pun menyempatkan diri makan di Han Suki, Tebet. Sekaligus perayaan keberhasilan operasi ku.

Aku bersyukur sekali, karena operasi yang sebelumnya kutakutkan membuahkan hasil baik. Terima kasih sekali pada ilmu kedokteran yang semakin berkembang, karena nya kesakitan saat proses operasi berlangsung bisa terlewati. Oya, mau berterima kasih juga pada sesama blogger wanita lainnya yang pernah mengalami proses kuretase, karena nya aku bisa menghadapi jalannya operasi dengan tenang. Terima kasih yaaa :))

Don't trust rumours, trust the experienced people ! :))
So I dedicate this post, for those who are facing the curets surgery. Be brave & minta dibangunin agak lama sama suster nya hihihii.... ^^

#kuret #operasikuret #kuretase #asuransikuret




Dua Strip

Mengutip status di path 2 hari yang lalu :

"Pagi ini mendapati strip nya jadi 2"

Lalu *Mesem-Mesem*

Sampai sekarang masih kepengen cengengesan *heheehehheheehhee*

Karena masih ga percaya. Beneran ga sih inih ???

Akhirnya karena ga yakin, coba lagi tes pakai merk lain, yang harganya lebih mahal dan lebih mahal lagi dari yang pertama. 

Hasilnya -meskipun ga diambil saat pipis pertama di pagi hari dan air seni nya melebihi batas max- adalah POSITIF.

*hihihiihiohiihiohhihhiohihohohho* Kembali cengengesan :)))


~ Tulisan ini belum sempat dipublish, tapi adiknya mas Arya uda ga ada, sudah berpulang ke rumah Bapa. Tapi kamu akan selalu kami kenang, nak ! Biarlah tulisan ini selalu mengingatkan kami kepadamu ~