Dicoba satu dua kali ditidurin si car seat nya, mas Arya berontak melulu, nangis kejer. Aku pun ga tega, ga lama kemudian mas Arya udah berakhir di pangkuan. Tapi waktu masih kecil dulu, mas Arya was a mushy baby. Mungkin karena sempet kolik yang dideritanya, berpengaruh ke mood dan psikologi nya waktu itu ya !
Sampai pada suatu ketika, I got enough dengan polah mas Arya yang keblingsatan di mobil. Mau nya naik-naik ke dashboard kalau duduk dipangku di depan atau berdiri dan oprek-oprek segala macam barang yang bisa dia lihat dan jangkau di mobil. Sering sekali bilang mas Arya untuk anteng duduk, tapi it didn't succsed ! Aku pun cuma bisa nelongso bilang ke ayah yang sedang menyetir di depan "gantian yukk, kamu di belakang, aku yang nyetir". It was a chaos. Sering sekali juga perut ku keinjek and it hurts me a lot !
Akhirnya kami mulai biasakan kembali penggunaan car seat ini. Mas Arya akan semakin besar dan makin banyak polahnya. We thought, better late than never. Besides it's part of disiplinary lesson for him.
Setiap masuk mobil mas Arya kami tempatkan di car seatnya, selalu berontak. Tapi kami cuek. Nangis minta dipangku aja? Sering banget. Terkadang kami juga suka ga tega sih kalau dia udah nangis sampai meraung-raung. Sempat beberapa kali aku angkat untuk dipangku terutama kalau dia udah ngantuk dan minta menyusu. Huhuu ga ada yang lebih menyakitkan melihat anak sedih sampai menangis kejar begitu ya :(
Tapi kami pikir hal ini ga bisa dibiarkan berulang terus menerus. Kalau begitu kapan dong mas Arya bisa mandiri duduk di car seat nya. *aaah semangat, pasang ikat kepala, kami pasti bisa !!*
Dan benar saja, ini penampakan mas Arya di usianya yang ke 16 bulan.
Seakan lupa dengan susu ibu, seakan lupa dengan gendongan batik nyaman mba parmi, mas Arya tidur pulas di car seatnya ga lama setelah duduk kurang lebih 15 menit di situ. Aah anak ibu.. Kamu menyesuaikan. Maaf ya kami sempat meremehkan kamu. You're my smart little man !
Love you to the fullest :***