Thursday, August 30, 2012

Jogging

Sudah seminggu ini rutin jalan pagi sebelum jam kantor dimulai. So far rekor yang bisa ditempuh 2 - 3 lap jogging track dengan lintasan sepanjang 700 m. Not bad untuk ukuran bumil yang biasanya terkenal malas bergerak yaaah :)

Di kesempatan ini, selalu gue manfaatin buat dengerin musik, either itu musik klasik atau pop dan berkomunikasi sama si Mas Kecil, sugestiin dia supaya selalu sehat dan kuat juga supaya lahirannya nyaman, normal dan selamat. *amin*

Ini nih penampakan jogging track yang gue lalui. Di tengah semrawut & terbatasnya lahan hijau di Jakarta, masih ada surga macam begini ya.  So heavenly :)

Healthy Mommy, Healthy Son. #Afirmasi 



 

Monday, August 27, 2012

Bring it on Mozart !

I recently read & listen to these items...


01. Buku Catatan Ayah Asi

----------------------------------------------

 Kebetulan follow akun twitter @Id_AyahASI yang gencar mempropagandakan pentingnya ASI bagi bayi dari segi pandang ayah. They then produce book which compile all their knowledge & experiences about mother, baby and ASI. Bagus karena dikemas dengan bahasa ringan & ga terkesan menggurui, they simply sharing. Gue dan suami bahkan sempat dibuat terharu biru karena pengalaman salah satu dari ke-8 penulis tentang sulitnya mengusahakan ASi bagi anak mereka, yet they kept trying. Betapa dunia motherhood dan bayi benar-benar bisa membolak-balikkan perasaan yah.. Banyak juga informasi berguna seperti berapa lama sebaiknya menyimpan ASI, kalkulasi perbandingan anggaran rumah tangga menggunakan ASI dan susu formula, dll. But their biggest credit goes to berhasil ngebuat ratusan ibu termasuk gue dari yang ga ngerti pentingnya ASI jadi terpacu buat ngasih ASI, and nothing but ASI. Itu semua ngebuat gue makin aware dan berusaha segiat mungkin selama kehamilan supaya ASI lancar dengan cara
 mijet-mijet payudara dan daerah sekitar aerola biar ga kagol pas nyusuin nanti, makan sayur bayam, katuk atau brokoli bergantian setiap malemnya untuk merangsang air susu keluar banyak, dan yang paling penting selalu berpikiran positif kalau nanti bisa memberikan ASI buat si Mas Kecil-ku tercinta minimal sampai dia berusia 2 tahun. Amin :)


02. UltraSound - Music for the Unborn Child

------------------------------------------------------------

Jadi ceritanya, sore itu lagi buka puasa sama suami di Resto Begor (Bebek Goreng) di Kemang. Waktu lagi nunggu makanan, si bapak suami ijin buat ngambil charger HP di mobil. Pas balik, dia bawa dua barang sambil bilang "Aku punya sesuatu buat kamu dan si Mas kecil", jeng jeng surprise, buku Partikel - Dee Lestari dan CD ini. Langsung kecup kecup suami dong aah *hehe*. Dia ngasih buku karena beberapa waktu lalu gue bilang kalau mau ngisi waktu luang di bus atau angkot dengan baca, instead of misuh-misuh di jalan karena macet. Sementara CD 'UltraSound' karena as we all know, classic music is good for baby. Sebenernya dari semenjak tahu kalo hamil, gue udah mulai memperdengarkan musik klasik ke si Mas kecil di ipod, hasil download di Installous, aplikasinya 'Classical Music', macamnya Bach, Beethoven, Chopin, Debussy, Haydn, Mozart, Schubert, Vivaldi ada semua di situ, lengkap pula pilihan lagunya. Kita bahkan bisa memasukkan lagu-lagu klasik favorit di playlist. Oke, aplikasi itu sanggup bertahan dari usia kandungan 3 bulan sampai kurang lebih 7 bulan. Untill that day, he gave me that CD which consists of 17 classical songs. Setiap harinya saat kami berada di mobil, siaran radio atau lagu-lagu dari ipod tergantikan dengan mendengarkan CD ini, tanpa absen sedikitpun. Kami sengaja tidak meng-copy-nya ke media lain, supaya berasa kalo beli CD, hehehe, habis hari gini agak sayang ya ngeluarin kocek sekian buat lagu-lagu yang bisa didapat mudah dengan ngebajak di internet hehe *mental pembajak*.
Si suami bilang, lagu-lagu dalam CD ini diperuntukkan bagi bayi yang masih berada dalam posisi sungsang, supaya dapat dibenarkan ke posisi normal. Kepala di bawah & kaki di atas. So perfecto buat si Mas Kecil. Gue makin tergerak buat selalu mendengarkan CD ini, tiap saat di mobil, berangkat ngantor, pulang ngantor, kira-kira 3 jam deh setiap harinya.  Tapi kadang suka ngantuk bokk karena lagu-nya yang mendayu-dayu.. hehe, in the name of the baby yaahh.. Sok bring it on Mozart ! :p

Berikut list lagu-lagu nya, mungkin bisa jadi referensi :)
  1. Debussy : Reverie
  2. J.S Bach : Suite No 3 - Air on the G String
  3. Schumann : Kinderszenen - Traumerei
  4. Massener : Thais Meditation
  5. Mozart : Sonata for Two Pianos K448 - ILAndante
  6. Brahms : Lullaby (Cradle Song)
  7. Howhaness : Nocturne for Harp
  8. Tchaikovsky : The Nutcracker - Dance of the Sugar - Plum Fairy
  9. Vivaldy - Concerto, Op 8, No 4 "Winter" - ILLargo
  10. Debussy : Clair de june
  11. Mozart : Ein kleine Nachtmusik - ILRomanze Andante
  12. Choping : Berceuse
  13. Tournier : Berceuse russe (Russian Lullaby)
  14. Glack : Orfeo ed Euridice - Dance of the Blessed Spirits
  15. Grief : Lyric Pieces, Op. 68, No 5 - Cradle Song
  16. Puccini : Madams Butterfly - Humming Chorus
  17. Schubert : Ave Maria
Enjoy ^.^

31 Weeks

Sabtu kemarin gue dan suami kontrol kandungan. Seharusnya jadwal kami setiap tanggal 15 tiap bulannya. Tetapi berhubung ada moment 17 Augustus-an dan Lebaran, jadi kami majukan seminggu sebelumnya untuk bertemu si Mas Kecil.

Menunggu sekitar 2 - 3 pasien, kami dipanggil masuk ke ruangan dr. Seno Adjie. Seperti biasa, gue selalu suka ngeliat dokter yang satu itu. Perawakannya rupawan, netjes (rapi), tapi sedikit urakan karena rambut yang dibiarkan tidak cepak, serta macho dengan jam tangan gunung hitam yang dipakainya. Si dokter selalu menanyakan, gimana kondisi ibu dan apakah ada keluhan. Di sesi ini, biasanya gue jawab dengan "Ga ada dok, saya sehat dan ga ada keluhan berarti". Yes it's true ! Thank God anak gue sangat tidak merepotkan ibunya and I seem not to be a spoiled pregnant woman. Tetapi meskipun begitu, gue mengeluhkan sakit pinggang yang mulai dirasakan akhir-akhir ini and when I said back pain, I wreally mean it. I hardly can't stand up, terutama setelah seharian duduk di kursi kantor. Pegel banget, rasanya kaya engsel pintu yang ga pas pada posisinya. Kalau udah begini, solusi gue adalah nungging & minta dipijetin suami sebelum tidur. Feel so heavenly :)

Seperti biasa gue disuruh berbaring untuk diperiksa dengan mesin USG. Setelah sebelumnya ditimbang dan dicek tekanan darah. Berat badan gue bulan ini 72, so far udah naik sekitar 10 kilogram, wew, no wonder I look so fat lately :p. Sementara untuk tekanan darahnya normal. Sebelum periksa lebih lanjut, Gue dan suami minta si dokter untuk mencetak hasil USG-nya, karena terakhir kami cetak pada saat kandungan 19 minggu.  Menurutnya ga perlu dicetak sering-sering, cukup di awal kandungan dan di akhir2 kandungan saja. Ngajarin pasiennya buat ngirit juga kali yaaaa.. :) *Salaman dok*
Waktu kontrol bulan lalu, dokter bilang kalo air ketuban gue kurang dari indeks normal, seharusnya 14 sementara gue 12. Menurut dokter Seno, solusinya adalah minum air yang banyak. Ini agak aneh ya, secara gue banyaaaakkk bgt minum air, bisa dibilang, gue ngidam minum, bawaannya hauus melulu. U can always find me with my purple Tupperware dengan takaran 400 ml. Nah gue bisa ngabisin 10 gelas dalam seharinya, itung aja deh tuh berapa liter air yang gue habisin. Tapi kata dokter ga mengkhawatirkan, karena masih dalam batas normal. Okelah, berarti usaha gue sebelumnya masih belum cukup. Mommy will do better :) .Dan bener aja, hasil bulan ini menunjukkan kalo air ketuban gue sudah di batas normal. Cihuyyy.. Me happy.. we did it nak :*

*Teman setia semasa kehamilan*

Bulan lalu pula, kepala anak gue masih berada di atas dengan bokong dan kaki di bawah, atau yang lebih sering dikenal dengan posisi sungsang. Gue masih positif banget saat itu, dan berpikir masih bisa diperbaiki karena usia kandungan yang masih relatif muda, dengan sering-sering nunging dan berkomunikasi dengan si anak minta dia untuk memutar tubuhnya ke posisi yang seharusnya. Selama sebulan, gue lakuin itu semua. Sebelum kontrol, I had a feeling kalo kepala Mas Arya di sebelah kanan. Sometimes you can feel part of your baby's body, dengan merabanya. Benar saja, dokter bilang kalo posisi anak gue melintang, kepala di samping kanan. Gue lega karena hasilnya menunjukkan perbaikan. Bahagiaaa banget deh rasanya..

Selanjutnya gue tanya-tanya sama si dokter tentang posisi sungsang dalam kelahiran. Apakah harus selalu cesar solusinya. Menurut beliau, tetap bisa dilakukan lahiran normal, tetapi beresiko sekali untuk bayi dan ibu, serta dapat menimbulkan kematian. Wow, begitu hebatnya ya pengaruh posisi sungsang pada bayi. Selama ini gue ga terlalu ngeh dan maksain kalo seandainya pun posisi si Mas kecil masih sungsang pada saatnya nanti, gue tetap mau lahiran normal. Ternyata ga bisa begitu ya, ekspektasi dan harapan gue terlalu tinggi supaya bisa lahiran normal. Karena gue ngerasa baik-baik saja selama kehamilan, gue dan bayi sehat, semua dijaga dan afirmasi yang gue lakuin selalu positif. Jadi once gue dapet kabar yang kurang mengenakkan, I'll be a bit down, kalo bahasa Jawanya 'meleret'.

Tapi setelah kontrol kemarin dan googling sana sini, banyak permasalahan tentang kelahiran yang sampe dokter dan mesin secanggih apapun belum tentu bisa menanganinya. Ada yang sedari kehamilan sakit-sakitan, ringih, tapi pas melahirkan normal dan lancar-lancar aja, begitupun sebaliknya, ada yang sehat dan ga ada masalah selama kehamilan, eh tapi pas lahiran harus cesar. As my doctor always says, semua balik lagi pada kuasa Tuhan. Man ! U got me dok ! Logis banget sih menurut gue. Ya tapi gue masih bebal ya dan baru ngeh di usia kandungan sekarang - sekarang ini. Jadinya sekarang berusaha untuk lebih legowo, no high expectation no more. As long as my baby is healthy, it's more than enough. Tapi tetep yaa usahanya gencarr, untuk memberikan yang terbaik ke si Mas Kecil :)

Selanjutnya dokter menjadwalkan kontrol selanjutnya adalah 2 minggu lagi dan sudah disarankan untuk ambil senam hamil sembari ngasih surat.. woww time flies so fast.. Minggu depan kandungan gue sudah akan berusia 33 minggu.. 7 weeks to go to the due date.. uhuuy  ^^

Tetap sehat ya Nak.. Mommy loves you too mucch :* xoxo

Friday, August 10, 2012

Namanya si Mas

As I got confirmation kalau anak gue itu lanang alias laki - laki, maka gue dan suami pun mulai mencari-cari nama untuknya.. Hal Ini juga untuk memudahkan dalam memanggil si anak yang sudah kami biasakan untuk berkomunikasi sejak di dalam kandungan > Salah satu anjuran yang kami dapat setelah mengikuti terapi hypnobirthing bersama bapak Ganesh (husband of my college friend, Friska) <

Awalnya lebih sering manggil dengan sebutan 'Nak', tapi kok terkesan tuwir dan seperti ada jarak banget sama si anak, makanya kami mulai mencari nama yang sekiranya tepat untuk dia. 

I want my son's name bernuansa Jawa atau sansekerta, jadi lebih long lasting.. hihihi menurut aku sih begitu yaa.. instead of nama-nama anak yang lagi ngetrend sekarang, yang banyak memakai huruf ch, sh, q, zh, etc.. Did u notice that

Lalu.. Kalau bisa vokal dari nama-nya lebih banyak mengandung huruf 'A', supaya lebih terdengar gagah & berwibawa. Not like my husband's name, yang kebanyakan huruf 'i'-nya, most of the people who never meet him & heard his voice before, thought that he's a woman... hihiii.. sabar ya sayang..

Pencarian dimulai dari browsing di internet.. varian-nya ga terlalu banyak. But I got a name which suits me.. Aryasatya Ganendra yang artinya Pasukan Tuhan yang Mulia. Singkat padat dan kedengarannya sangat berwibawa, isn't it? Cuusss, tek'in nama itu.. Ai laik ! Etapiii usut punya usut, nama belakang anaknya Friska yang baru lahir 2 bulan yang lalu, juga Ganendra.. Agak femes ya nama itu... Akhirnya gue ngalah ditambah suami pun kurang approve dengan nama tersebut dan rekuest untuk mencari nama yang lain.

Sebenernya, Mas'ku itu bermaksud menamakan anak kami dengan Ringgo, merunut pada nama salah satu anggota band favoritnya sepanjang masa, The Beatles. Dia bersikeras, tapi gue lebih bersikeras lagi.. Kami kan orang Jawa, dan ga mau nama anak kami berbau kebarat-baratan.. Lagian gue kebayang-bayang mukanya Ringgo Agus Rahman yang baby face &; suka ngebanyol itu.. Maaf ya sayang, ur request isn't my command at this moment hehe..

Ga puas dengan hasil temuan di internet, kami sengaja meluangkan waktu ke Gramedia, Matraman. Nongkrongin section bayi dan duduk di situ, sambil mencatat sejumlah nama yang kami pikir menarik..
Berikut, hasil temuan kami :
  • Adelaard : Terhormat, pemberani
  • Adelardo : Pangeran pemberani
  • Adhelmaar : Dimuliakan karena pertempurannya
  • Galagher : Ringan tangan
  • Gandharva : Pemusik surgawi
  • Genaro : Mengabdi pada Tuhan
  • Hector : Tabah
  • Maleakhi : Utusan Tuhan
  • Naryama : Pemimpin
  • Nicholas : Kemenangan rakyat
  • Arsen : Kuat
  • Prawa : Paling terkemuka
  • Aristarkhus : Pemimpin terbaik
  • Mikha : Yang seperti Tuhan
  • Aradhana : Perdamaian, penghormatan
  • Agraprana : Sumber kehidupan yang utama
  • Basmara : Terpesona
  • Cakrananta : Permata seindah rembulan
  • Bisma : Sangat luar biasa
  • Cakrawangsa : Keluarga cerdas
  • Danendra : Raja yang kaya raya
  • Mahawira : Pahlawan besar
  • Maheswara : Panglima, pemimpin, pelindung
  • Nararya : Suci
  • Rajendra : Sangat Tampan
  • Reswara : Unggul, terkenal
  • Rasendriya : Tajam semua inderanya
  • Wajendra : Raja wara tampan
  • Widyadhana : Kaya akan ilmu dan harta
  • Arnawarna : Samudera
  • Danayaksa : Penjaga kejayaan
  • Radithya : Matahari
  • Waradana : Hadiah yang bernilai
  • Anggabaya : Orang yang berkuasa
  • Cakrabirawa : Tajam & menyeramkan
  • Daniswara : Kaya, mulia
  • Gandewa : Busur Panah 
Nama-nama di atas baru berasal dari catetan gue, nah dari catatannya si suami, belum dirangkum di sini..
So we got these names :
  1. Aryasatya Bisma Pandega : Pemuka yang mulia dan luar biasa.
  2. Aryasatya Jiwan Pandega : Pemuka yang mulia dan tenang.
Kami akur untuk memberi nama panggilan anak kami dengan : 'Arya'.. (Hi, Mas :*), sementara untuk nama panjangnya, gue milih yang pertama, sementara sang suami milih yang kedua. 

Which one you find better ?

:)

Thursday, August 9, 2012

Penasaran USG 4D

Jadi ceritanya, gue punya temen kantor yang juga lagi hamil.. Rara namanya, kami bisa dibilang cukup dekat & sering membagi keluh kesah kantor maupun kehidupan pribadi. Nah suatu hari, dia dengan sifatnya yang most of the time ... Heboh ... cerita tentang pengalamannya USG 4 D di hari sebelumnya.. Awalnya ga minat, sama sekali, karena emang udah dari awal ga berencana sedikit pun mau ambil USG 4D yang sudah terkenal seantero jagat dengan mahalnya itu.. Dari informasi yang gue dapet sana sini, USG 4D paling murah jatoh di harga Rp. 800.000. Menurut gue itu Gila ! Uang segitu bisa untuk 2 kali cek up dokter beserta vitamin kehamilan, atau beli lemari & perlengkapan bayi, which I require the most. Lagipula, setelah konsultasi dengan Dr. Seno Adjie (My favorite obstetrician, yaiyalah wong cuma 1 :p) ga perlu lah itu macam 4 USG segala. Barang mewah katanya. *Salaman dok* dan sekedar untuk orang tua yang sudah sangat penasaran dengan bentuk & muka anaknya. Gue setuju banget ! Tunggu aja lah sampai saatnya tiba, biarkan rasa penasaran ini membunuhku.. *hayash kaya lagu* ;p

 Sampai pada pagi itu...

"Dhiestaaaa.. *dengan suara cemprengnya yang khas* gue baru USG 4D di dr. Bob Ihsan kemaren". Tanggepan gue cuma seadanya.. Lanjutlah dia cerita ini dan itu.. tetep gue ga tertarik. Sampai pada saat dia nyebutin harga sekali kedatangan, yang... sangat murah, cuma Rp. 160.000 saja, sudah termasuk USG 4D, konsultasi dokter & biaya administrasi.. Langsung lah naluri keibuan gue (baca : hemat, ngirit, merki) keluar.. Jeng Jeng, gantian si Rara yang gue berondong pertanyaan. 

Lanjutannya gue browsing di internet.. review kebanyakan orang bagus dan yes confirmed, it's CHEAP ! Cuma tempatnya agak spooky. Menurut yang gue baca, si dokter emang ga matok harga mahal untuk setiap treatment yang dikeluarkan di kliniknya, termasuk itu biaya kelahiran. Karena dia mengusung asas menolong sesama yang membutuhkan, Okelah gue pikir, hebat banget ada dokter yang ga komersil di jaman seperti ini.. Tapi si Rara sempet wanti-wanti kalo dateng ke sana harus pagi untuk dapet nomor antrian awal, dia dateng jam 11 siang, dan baru dapet giliran jam 10 malam. Wee kreji.  Singkat cerita, keesokan harinya gue mutusin buat cuss menyambangi si dokter. 

Gue pilih hari dan jam kantor buat dateng ke sana, karena lokasinya yang dekat dari Borobudur, yaitu di daerah Harmoni. Bayangin kalo gue sengaja mengkhususkan buat dateng dari rumah di Bekasi, maakkkk, tekor di waktu karena jauhnya yang ga ketulungan. 

Sampai lokasi klinik, yang gue liat deretan ruko dengan papan usang bertuliskan nama klinik si dokter (lupa namanya). Pas masuk ke dalam, pintu utama masih belum terbuka lebar, pertanda kliniknya masih tutup. Jam sudah menunjukkan pukul 07.55 padahal, 5 menit menuju jam buka klinik. Suasana masih sepi, ada perasaan sedikit takut karena tempatnya ga familiar & agak bronx. Masuk lagi ke dalam, langsung dihadapkan pada ruang pendaftaran, dengan 3 sofa usang serta deretan bangku plastik.. dan yang ga kalah penting.. Tiga orang laki-laki yang lagi tidur di sofa-sofa tersebut, lengkap dengan dengkurannya masing-masing. Takut sih, tapi sedikit aja, karena kayanya mereka lebih milih tidur, daripada mencelakai gue.. Pulesss banget. I wonder mereka adalah security klinik tersebut, tapi ternyata dugaan gue agak meleset, salah satu dari ketiga laki-laki itu adalah si Resepsionisnya. *Tepok Jidat*. 

Ngeliat udah ada tamu (yaitu gue) dia langsung cuci muka seadaanya, dan ga tau deh apa dia gosok gigi dulu atau enggak. Setelah dia siap seadaanya, dia mempersilahkan gue untuk melakukan pendaftaran. Gue dapet nomor antrian 1. Cuma berhubung si dokter baru akan dateng ke klinik jam 10 siang, gue mutusin buat balik dulu ke kantor.. *Cari muka dulu sama si bos* ahhahaa..

Kedatangan kedua kalinya, gue langsung disuruh naik ke lantai 2. Di situ gue udah ngeliat deretan ibu-ibu berperut buncit layaknya gue, yang juga lagi ngantri. Awalnya gue santai, karena udah dapet nomor antrian sebelumnya, dan cuma akan dilewati 2 nomor saja, kalau misalnya nomor gue udah terlewati. Tapi harapan tidak seindah kenyataan, si dokter ada keperluan, jadi dia menskip semua pasiennya dan dibiarkan mengantri. Oalah, okelah gue pikir, mau murah, ga usah pake banyak cingcong, gue duduk manis dengan sabar ^^... Di ruang tunggu di lantai 2 itu, terdapat tempat pendaftaran ulang serta pengukuran berat badan dan tensi darah pasien, hanya seuprit aja areanya, 4 deretan sofa panjang yang kurang begitu apik karena terdapat banyak sobekan, 1 ruang rawat dan ruang praktek dokter Bob. 

Kurang lebih 1 jam gue nunggu, dan sampailah giliran dipanggil. Perasaan penuh harap & penasaran memenuhi pikiran. Kesan pertama bertemu dengan si dokter, datar. Saking excitednya, gue masuk sambil menyapa "Selamat Siang" dengan nada yang sangat riang. Tapi respon yang gue dapet = zero ! Ga dibales dong sapaan gue, si dokter malah asik dengan hape-nya. Gue pikir oh mungkin dia lagi fokus sama pasien yang lebih butuh bantuan dia di luar sana. Ga banyak basa basi, gue disuruh rebahan dan diolesi gel khusus. 

Si dokter agak lama menelaah bagian dalam isi rahim gue di mesin USG, sembari menjelaskan usia kandungan, jenis kelamin anak yang confirm laki-laki ( Hai, Mas.. :* ), dan posisi bayi gue yang katanya sungsang ! I thought mine is just fine. Jujur, saat itu gue belom terlalu paham tentang posisi sungsang dan apa penyebabnya. Jadi reaksi gue langsung syok & sedikit panik, karena posisi sungsang bayi bisa nyebabin lahiran cesar. Si dokter nyaranin gue buat sering-sering melakukan posisi nungging. Lately I know, posisi bayi masih bisa berubah-ubah apalagi di usia kandungan yang belum terlalu tua.

Selebihnya, gue ga terlalu banyak tanya & cakap, karena sempet diketusin sama si dokter karena nanya anak gue sehat atau enggak waktu dia masih meriksa. Makkk, wajar deh seorang ibu begitu penasarannya sama kondisi anaknya. Gue ngebiarin aja si dokter yang pegang kendali & omong banyak. Gue nanggepin seadanya, termasuk waktu dia ngejelasin tentang tali pusar yang kelilit, menurutnya itu cuma alasan yang dibuat oleh dokter malas nan komersil yang mau-nya cuma cesar & cesar. Well, penjelasan ini ga gue minta dan anak gue ga sedang dalam kondisi seperti itu, pun gue udah baca di internet hasil pengalaman ibu-ibu hamil lainnya. Sama persis ! Jadi gue pikir, si dokter cuma ngomong layaknya setingan aja.

Dokter Bob agak lama meriksa rahim gue dengan USG-nya, dia lihat dengan jeli dan seksama. Awalnya dia print hasil USG versi 2D, bukan cuma 1, tapi 3 sekaligus. Setelah dirasa cukup, dia lanjut nyetak yang versi 4D, totalnya malah lebih banyak, ada 4 foto. Waah, gue kedapetan banyak sekali foto si anak.. *ibu girang* Hal ini yang ga akan bisa didapatkan kalo gue lagi kontrol ke carolus. They charge Rp. 50.000,- for 1 print out USG 2D. Sementara di sini, free alias sudah termasuk dalam paket konsultasi. Ahh, lumayanlah.. Tapi comparing to other USG 4D picture result, yang ini agak kurang jelas menunjukkan detail lekukan tubuh, organ-organ dan bentuk si bayi keseluruhan. Latter I'll share the picture, ada di rumah soale :)

Selesai dengan prosesi intip rahim, kami kembali ke meja si dokter. Dia sempat menanyakan apakah gue udah pernah suntik tetanus atau belum, langsung gue jawab belum, denger aja belum pernah. Segera setelahnya si dokter bilang kalo dokter kandungan gue yang sekarang (dokter Seno) sebenernya sedang menyiapkan gue untuk lahiran cesar. Lebih ke-nakutin & nge-judge sih. Tapi setelah baca review tentang si dokter di internet sebelumnya, He said it to most every bumils he met. Gue biarin dia ngoceh, sementara dalam pikiran gue, pengen segera ketemu dokter Seno dan mengkonfirmasi pernyataan dokter Bob tersebut.. bla bla bla, gue biarin dia ngomong panjang lebar, gue ga mau kebawa kepikiran, layaknya Rara yang nangis & kepikiran sampe berhari-hari setelah denger berita negatif dari dokter Bob tentang kandungannya. No ! I wont let you do the same to me ! No !

*Menurut dokter Seno, suntik tetanus itu diwajibkan bagi ibu hamil yang memeriksakan kandungannya ke bidan, karena hal itu adalah mandatory dari pemerintah. Juga jika ibu hamil memeriksakan diri ke klinik-klinik kecil atau di daerah, karena tingkat kebersihan yang kurang. Tetapi kalau di rumah sakit besar, menurut beliau tidak perlu*

Bener aja, seselesainya konsultasi, gue bayar di kasir dan ditawari untuk suntik tetanus, langsung geleng-geleng kepala dong ah dan cusss seketika. 

Meskipun pengalaman gue dengan USG 4D dan dokter Bob Ichsan berujung di buang-buang waktu, ongkos taxi serta ojek.. Tapi tetep ada yang bisa gue petik dari sini (mangga kali ah dipetik :p).. Karena USG 4D, gue jadi tau dan makin yakin kelamin anak gue laki-laki ( Hai Mas :* ), gue jadi semakin yakin bahwa pilihan dokter kandungan gue yang sekarang adalah tepat, ga suka nakut-nakutin dan bikin panik pasiennya, dan pastinya.. gue ga penasaran lagi sama USG 4D !!! Ahhh makan tuh iklan USG 4D jor-joran.. Kena deh guee.. heheh..